Pemkot Semarang Bentuk Tim untuk Awasi Pengambilan Air Tanah

16/08/2022   01:19 WIB      Humas      Berita

 

Pemkot Semarang Bentuk Tim untuk Awasi Pengambilan Air Tanah

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan membentuk tim gabungan untuk mengendalikan pengambilan air tanah di wilayah Kota Semarang, terlebih di daerah pesisir. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan tim gabungan itu akan diisi personel dari Satpol PP dan kepolisian.

Hal itu disampaikan wali kota yang akrab disapa Hendi di depan para anggota Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota (DP2K), Kamis (2/6/2022). Hendi menerangkan melalui tim gabungan tersebut nantinya pihak-pihak yang saat ini masih menggunakan air tanah akan didorong untuk beralih menggunakan suplai air dari PDAM Tirta Moedal.

Hal itu, jelas Hendi, dilakukan sebagai respons terhadap berbagai masukan pemerhati lingkungan yang menyebut pemakaian air tanah sebagai salah satu faktor yang mempercepat penurunan muka tanah.

"Pemerintah Kota Semarang dalam waktu dekat akan membentuk tim gabungan suplai air bersih dari PDAM, serta provinsi sebagai penegak aturan pemakaian air tanah yang tidak berizin. Kemudian juga ada Satpol PP dan Kepolisian yang akan menyasar di kawasan pesisir," jelas Hendi dalam keterangan tertulis, Kamis (2/6/2022).

"Kami ingin suplai air bersih tercukupi dengan baik secara legal. Karena selama ini perusahaan di daerah pesisir tidak memakai PDAM tapi mengambil air tanah secara langsung," lanjutnya.

Hendi juga memaparkan upaya penanganan rob di pesisir Kota Semarang lainnya, melalui upaya pembangunan jalan tol yang akan berfungsi sebagai tanggul laut.

"Tol ini diharapkan bisa berfungsi sebagai tanggul laut, sebenarnya sudah 2 tahun lalu namun terkendala dengan undang-undang agraria, tanahnya juga terendam air maka hak atas tanah tersebut hilang," urai Hendi.

"Namun sepertinya kemarin sudah ada solusi, sehingga bisa segera dikerjakan tinggal mempelajari teknisnya, jadi mudah-mudahan setahun dua tahun selesai. Ini merupakan salah satu upaya untuk penanganan rob di Kota Semarang," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut Hendi menegaskan pihaknya terbuka terhadap masukan lain dari DP2K terkait upaya penanggulangan persoalan banjir dan rob. Hendi meyakini DP2K menjadi sebuah muara yang dapat menggabungkan seluruh masukan para ahli, terkhusus dalam menghadapi tantangan perubahan alam melalui cara yang paling efektif dan efisien. Ia berharap masukan yang didapat akan mempercepat upaya penanganan banjir dan rob di Kota Semarang.


 

 

 

 



Info Pelanggan

~indeks

  • Info Tagihan
  • Info loket
  • Call Center 024-76920999
  • WhatsApp 0811-26800-60
  • Aplikasi Android