Berita

23/09/2019   12:00 WIB      Developer      Berita

Debit Air PDAM Temanggung Anjlok 30%

Debit air Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Agung Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah pada musim kemarau tahun 2019 ini turun hingga 30%. Demikian diungkapkan Kabag Tektik PDAM Tirta Agung, Arif Cahyono.

Solopos.com, TEMANGGUNG — Debit air Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Agung Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah pada musim kemarau tahun 2019 ini turun hingga 30%.

Kabag Tektik PDAM Tirta Agung, Arif Cahyono, mengatakan pasokan air PDAM Tirto Agung berasal dari 36 sumber mata air. Saat ini, debit air turun rata-rata 30% sehingga pasokan air ke pelanggan sedikit terganggu.

Beberapa sumber mata air debit airnya turun lebih dari 30%, antara lain Tuk Multo pada kondisi normal debit air mencapai 50 liter/detik, kini turun menjadi 30 liter/detik, dan sumber air Jumprit biasanya 70 liter/detik menjadi 40-45 liter/detik. Guna mengantisipasi turunnya debit air tersebut layanan ke pelanggan di beberapa daerah terpaksa penyalurannya digilir atau dijadwal.

"Kalau daerah yang parah sekali kita distribusi air menggunakan tangki," katanya di Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (5/9/2019).

Ia menuturkan daerah yang pasokannya digilir karena pasokan airnya berkurang, antara lain Kandangan, sebagian Parakan, dan Kedu. Rencana untuk daerah Kedu tahun 2019 ini dianggarkan untuk penambahan pasokan air yang diambilkan dari sumber mata air di dekat Sungai Galeh di Parakan.

Dibandingkan tahun lalu penyusutan air di sumber mata air tahun ini hampir sama, namun berbekal pengalaman tahun lalu maka dibuat tandon-tandon air di beberapa wilayah. Ia menyebutkan pelanggan PDAM Tirto Agung sekarang sekitar 42.000 dari sembilan kecamatan.

"Daerah seperti Bejen, Tretep, dan Wonoboyo tidak terjangkau layanan PDAM karena di sana tidak ada sumber air besar. Kita bekerja sama dengan Bappeda memanfaatkan sumber air-sumber air kecil dengan pamsimas," katanya.



22/09/2019   10:58 WIB      Developer      Berita

Pelantikan Direksi PDAM, Wali Kota Semarang

Semarang - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi resmi melantik Yudi Indarto selaku Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Moedal dan Farchan Hilmie sebagai Direktur Umum (Dirum) PDAM Tirta Moedal. Sementara untuk Direktur Teknis (Dirtek) masih dijabat oleh Penjabat Sementara(Pjs).

"Sejak awal 2018 lalu, kita buat Pansel (panitia seleksi) dengan sejumlah tahapan yang diikuti oleh banyak calon. Selanjutnya, tiga minggu lalu, kita mendapat rekomendasi dari kawan-kawan DPRD sehingga kemudian langsung kita lantik direktur utama dan direktur umum definitif PDAM Tirta Moedal pada hari ini," terang pria yang akrab disapa Hendi ini dalam keterangannya, Minggu (21/7/2019).

Prosesi pelantikan jajaran direksi PDAM definitif ini disaksikan oleh Kajari, Wakil Wali kota dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah kota Semarang serta jajaran di lingkungan PDAM Tirta Moedal kota Semarang. Dengan dilantiknya Yudi dan Farhan, kekosongan direksi sejak paska purna tugas direksi lama pada akhir 2017 lalu resmi berakhir.

Kepada direksi yang baru dilantik, dua pesan utama disampaikan Hendi yakni terkait kepuasan pelanggan dan peningkatan deviden. Hendi berharap ke depan, jajaran PDAM Tirta Moedal mampu menghadirkan senyum dan kepuasan pelanggan.

"Jangan ada lagi air mati, crat-crit ataupun keruh. Berikan pelayanan terbaik dan kalaupun ada perbaikan saluran tolong informasikan terlebih dahulu sekaligus disiapkan tangki air bersih guna menutup kebutuhan pelanggan. Insyaa Alloh dengan cara demikian, pelanggan akan mengerti," papar Hendi.

Sementara terkait target deviden, Hendi berharap ke depan PDAM Tirta Moedal dapat menyumbang dan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bisa digunakan untuk pembangunan Kota Semarang.

"Sejak empat tahun yang lalu, PDAM menyetor dividen kepada Pemerintah kota Semarang, mulai dari Rp 3 miliar, meningkat Rp 5 miliar, Rp 10 miliar, kemudian ditarget Rp 12 miliar tahun ini turun Rp 9 miliar. Maka, ini menjadi tugas direksi baru untuk meningkatkan lagi dividen yang bisa digunakan untuk pembangunan masyarakat dari tahun ke tahun," paparnya.

Terkait penundaan pelantikan Dirtek, Hendi menjelaskan sejumlah pertimbangan dan bahwa hal tersebut merupakan strategi semata. Menurutnya, perhatian khusus dari pemerintah pusat terkait keberhasilan pembangunan SPAM Semarang Barat dengan metode Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) harus menjadi fokus seluruh jajaran.

Karenanya, direksi baru harus memastikan proyek tersebut berhasil bersama Pjs Dirtek saat ini, termasuk mematangkan rencana investasi SPAM Jatisari dan Pudakpayung yang ditargetkan terealisasi tahun ini.

Usai pelantikan, Yudi Indarto, Dirut PDAM Tirta Moedal mengatakan terkait kebutuhan air minum tidak ada kata lain selain pelayanan dengan mengedepankan 3K yakni, kualitas, kuantitas, dan kontinuitas.

Pihaknya akan segera melakukan mapping terutama terkait suplai IPA Kudu dan wacana penutupan saluran guna menjaga kuantitas dan kualitas air PDAM. Yudi optimis bahwa masalah tersebut dapat terpecahkan dengan rekayasa teknologi dan kerja sama dengan pemerintah pusat sebagaimana dipesankan oleh Wali kota Hendi.



Info Pelanggan

~indeks

  • Info Tagihan
  • Info loket
  • Call Center 024-76920999
  • WhatsApp 0811-26800-60
  • Aplikasi Android