Berita

04/02/2020   01:15 WIB      Humas      Berita

Pengaduan Pelanggan 150 per Hari

SEMARANG - Jumlah pengaduan yang disampaikan pelanggan PDAM Tirta Moedal Kota Semarang, mencapai 150 buah per hari. Para pelanggan tersebut memanfaatkan lima kanal pengaduan, yang dibuka oleh PDAM, sejak Oktober 2019 lalu. Direktur Umum PDAM Tirta Moedal, Farhan Hilmi, mengatakan pembukaan kanal pengaduan konsumen tersebut, merupakan bagian dari usaha meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Menurut dia, pada Desember 2019 saja, pihaknya menerima 2.377 pengaduan. Adapun selama 2019, jumlah pengaduan yang diterima PDAM Tirta Moedal, mencapai 12.610 buah. Jumlah itu lebih tinggi dibanding jumlah pengaduan pada 2017, yang mencapai 9.526 dan pada 2018 yang mencapai 11.286 aduan.

”Kami bersyukur karena layanan aduan konsumen ini efektif dalam peningkatan pelayanan dari PDAM Tirta Moedal. Namun di sisi lain, kami juga terus monitor dan mengevaluasi kenapa jumlah pengadunya masih banyak. Untuk itu, kami akan terus berusaha meningkatkan layanan, baik secara teknis maupun administratif,” ujar dia, saat memberikan pernyataan jumpa pers, Jumat (31/1). Sebelumnya, PDAM Tirta Moedal hanya memiliki layanan aduan melalui call center atau telpon. Saat ini, PDAM menyediakan lima saluran, yaitu melalui Whatapp, Facebook, Instagram, Twitter, dan telpon. Dari lima layanan tersebut, telpon yang paling banyak digunakan pelanggan. ”Jumlahnya mencapai 63 persen. Selanjutnya ada aplikasi WAsebesar 31 persen, sementara enam persen sisanya melalui aplikasi lain,” ungkap dia. Selanjutnya, PDAM Tirta Moedal akan meluncurkan layanan pusat pengaduan call center atau telpon bebas pulsa. Melalui nomor 08001503888. Terhitung berlaku mulai 1 Februari 2020. ”Kami berharap melalui telpon bebas pulsa ini, pelanggan menjadi tidak terbebani. Saat hendak menyampaikan hal-hal yang perlu disampaikan kepada kami,” terang dia. (ary-42)

sumber : https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/215797/pengaduan-pelanggan-150-per-hari



TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - PDAM Tirta Moedal Kota Semarang masih menerapkan sistem giliran untuk mengaliri air ke sejumlah pelanggan.

Hal ini lantaran debit air masih kurang meski sudah memasuki musim penghujan.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Moedal, Yudi Indarto saat rapat kerja bersama Komisi B DPRD Kota Semarang, di Kantor DPRD Kota Semarang, Senin (6/1/2020).

"Pelayanan memang ada beberapa daerah yang masih kami gilir alirannya.

Itu jadi konsentrasi kami tahun ini.

Kami selektif menambah pelanggan.

Tujuan lebih meningkatkan kualitas layanan," terang Yudi.

 

Yudi menjelaskan, giliran aliran masih terus berjalan terutama di daerah Semarang bagian selatan.

PDAM Tirta Moedal memiliki sekitar 42 ribu pelanggan di wilayah selatan yang dialiri dari sumber sumur artesis dan mata air.

Meski sudah memasuki musim hujan, sumber air sumur artesis belum dapat memenuhi kebutuhan.

"Perlu waktu tiga atau empat bulan hujan, baru artesis keisi air," ucapnya.

Yudi pun belum dapat memastikan hingga kapan sistem giliran akan berhenti.

Selama debit masih kurang, PDAM akan terus menerapkan sistem giliran ini.

 

Selain debit yang kurang, Yudi menyebut tekanan air juga perlu dibenahi.

"Kami harus betulin debit dan tekanan.

Kami harap gilirannya tidak makin lama tapi makin pendek," ucapnya.

Lanjut Yudi, PDAM juga berencana menghidupkan sumur artesis yang sudah mati guna memenuhi kebutuhan para pelanggan.

Ia menyebut, saat ini ada sekitar 30 sumur artesis dan empat mata air yang menjadi sumber air untuk pelanggan di wilayah Selatan.

Sementara, sumber instalasi pengolahan air (IPA) Kaligarang untuk mengaliri pelanggan di wilayah utara dan tengah.

Adapun IPA Kudu mengaliri pelanggan di wilayah timur dan sebagian utara.

Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang, Joko Susilo mengatakan, mendapat laporan dari masyarakat terkait pelayanan PDAM.

Karena itu, ia berharap pelayanan harus ditingkatkan.

Ia pun memaklumi jika harus dilakukan sistem giliran.

 

Namun, diharapkan paling tidak setiap hari pelanggan mendapatkan aliran air.

"Mulai hari ini harus ditingkatkan.

Jangan sampai ada keluhan debitnya kecil, airnya butek, jangan sampai 2-3 hari tidak dilayani.

Minimal 1 hari ada aliran," pinta Joko.

Ia juga mengakui terdapat beberapa kendala yang dihadapi PDAM saat memberikan pelayanan kepada pelanggan terutama saat musim penghujan, diantaranya banyaknya sampah di sumber air IPA, sehingga cukup menyulitkan saat produksi.

Selain itu, listrik padam juga dapat menjadi kendala produksi.

"Kalau hujan sampah numpuk.

Itu jadi susah produksi air.

Kadang listrik mati.

Kami minta diantisipasi dengan genset.

Intinya, kinerja harus ditingkatkan," tegasnya. (eyf)


Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Sudah Musim Hujan, PDAM Tirta Moedal Semarang Masih Terapkan Sistem Giliran di Beberapa Wilayah, https://jateng.tribunnews.com/2020/01/06/sudah-musim-hujan-pdam-tirta-moedal-semarang-masih-terapkan-sistem-giliran-di-beberapa-wilayah.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin
Editor: muh radlis



Jakarta - Meskipun diguyur hujan semalaman, hampir seluruh titik perayaan kegiatan pergantian tahun di Kota Semarang berlangsung lancar. Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini tak terlihat adanya titik banjir di Kota Semarang walaupun hujan terus turun sepanjang malam.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi juga sempat berkeliling mengendarai sepeda motor untuk melakukan pengecekan sejumlah titik. Ia berharap kondisi positif di awal 2020 itu sebagai penanda hal baik sepanjang tahun depan.

"Hari besok harus lebih baik dari hari ini, maka yang bisa kita lakukan adalah mengevaluasi diri kita dan mengintrospeksi seluruh program yang ada di Pemerintah Kota Semarang," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (2/1/2020).

Di sisi lain, ia juga meyakini jika Pemkot Semarang di 2020 dapat segera menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah di sektor infrastruktur. Ia ingin project infrastruktur mampu menunjang aktivitas sosial, budaya maupun ekonomi. Jadi, lanjutnya, nantinya titik-titik yang dibangun itu ada peningkatan yang dirasakan masyarakat.
Pusat perayaan malam tahun baru yang digelar Pemerintah Kota Semarang di Jalan Pemuda pun berjalan dengan baik. Menurut Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi, kemeriahan dapat terus terjaga hingga kegiatan selesai. Sejumlah pengisi acara seperti Naif, Denny Caknan, Pendhoza, Ndarboy Genk, Rockstar, Wrong Way hingga Rumah Pancasila sukses menghibur ribuan masyarakat hadir.

Sebelumnya, di Balai Kota Semarang juga digelar doa bersama akhir tahun yang dihadiri oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi bersama jajaran Forkopimda, serta hampir seluruh pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Tak kelewatan sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat yang ada di Kota Semarang pun turut diundang.

Dalam kesempatan tersebut, Hendi menyisipkan doa agar seluruh masyarakat yang beraktivitas di Kota Semarang dapat berkarya lebih baik di tahun depan, termasuk keluarga besar Pemerintah Kota Semarang.

Secara khusus, Hendi juga mengingatkan jika tahun depan Kota Semarang akan melaksanakan hajatan demokrasi Pilwalkot 2020, untuk itu ia menaruh harapan besar agar kondusifitas Ibu Kota Jawa Tengah tersebut dapat tetap terjaga.

"Harapannya terutama terkait stabilitas politik, karena akan ada pemilihan wali kota. Jadi tahun depan meruapakan tahun politik buat Kota Semarang yang harus kita jaga bersama. Selain itu juga semoga rencana besar kita di tahun depan, seperti mengoptimalkan fasilitas berobat gratis serta sekolah swasta gratis dapat lancar terlaksana," harapnya.

"Kalau sekian tahun yang lalu selalu menjadi contoh kota besar yang tertinggal, maka hari ini kita balik menjadi kota yang jadi rujukan dan jujugan warga se-Indonesia karena lompatan-lompatan besarnya yang bisa dilakukan bersama masyarakat," pungkasnya. (akn/ega)

sumber : https://news.detik.com/berita/d-4843411/curah-hujan-tinggi-di-awal-tahun-tak-ada-titik-banjir-di-semarang



26/12/2019   09:40 WIB      Humas      Berita

Ketua RT/RW Diminta Bersinergi dengan Pemkot Semarang

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ketua RT/RW diharapkan semakin berperan dan bersinergi dengan pemerintah Kota Semarang dalam menjalankan perannya.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat berdialog dengan ratusan Ketua RT/RW di Semesta Boarding School, Gunung Pati, Kota Semarang belum lama ini.

“Tidak ada persoalan yang tidak bisa kita selesaikan manakala kita komunikasinya baik” ungkap Hendi sapaan akrab Wali kota. Hendi pun meminta kepada jajaran Ketua RT/RW untuk saling berkolaborasi dan saling belajar antar wilayah.

Hendi juga mengungkpkan saat melihat hasil survey kepuasan kinerja Pemerintah Kota Semarang. Melalui sebuah pertanyaan sektor apa yang belum puas akan kinerja pemkot, jawaban nomor satu yakni masalah air bersih PDAM, selanjutnya masalah kesehatan dan pendidikan yang mahal.

“Saya bingung, ini kok masih ada yang ngomong kesehatan mahal di Semarang. Karena sebenarnya kita punya program UHC,” ungkap Hendi.

Menurutnya, dengan UHC mulai dari biaya dokter, obat, rumah sakit hingga ambulans telah ditanggung oleh Pemerintah Kota Semarang.

“Itu kemudian menurut saya tidak logis kalau orang Semarang bilang kesehatan mahal,” tambah Hendi.

Demikian pula biaya pendidikan TK, SD, SMP yang juga ditanggung oleh Pemerintah.

Sehingga ia meminta peran aktif dari ketua RT/RW untuk membantu turun ke masyarakat dan memberikan sosialisasi kepada warganya.

“Saya minta tolong sampaikan ke tetangga-tetangga panjenengan supaya mereka kemudian tidak bingung jika mau berobat. Silahkan muter-muter ke warga mensosialisasikan program pemerintah, ikut membantu proses perijinan masyarakat, menggerakkan masyarakat untuk bersih-bersih lingkungan,” ungkap Hendi.

Gunung Pati sendiri memiliki wilayah yang luas dengan kontur perbukitan.

“Panjenengan seharusnya bisa lebih ramah dengan lingkungan, apalagi Gunungpati telah ditetapkan sebagai daerah resapan air di Kota Semarang,” ujar Hendi.

Menurutnya wilayah ini perlu dirawat, karena kadang-kadang menimbulkan persoalan cukup serius seperti beberapa waktu lalu Blackout di Jakarta dan Jabar karena pohon sengon di Malon, Gunung Pati.

Hendi juga berpesan kepada Ketua RT/RW untuk senantiasa melapor bila terjadi kerusakan atau problem di wilayahnya.

“Pak Hendi ini punya kelemahan, yakni tidak punya ilmu kebatinan. Jadi kalau panjenengan hanya batin aja masalah di lingkungan & tidak sampai ke saya pasti tidak ada perbaikan,” ungkap Hendi.

Maka ia meminta partisipasi untuk melaporkan melalui sistem pelaporan yang ada baik melalui Lapor Hendi, akun sosial media di Instagram ataupun audiensi langusng di Kantor maupun rumah Wali kota agar terjalin sinergi dan percepatan penyelesaian masalah.(*)


Sumber :  https://jateng.tribunnews.com/2019/12/23/ketua-rtrw-diminta-bersinergi-dengan-pemkot-semarang

 



TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bertempat di gedung baru, Amarta, Komplek Rumah Sakit Umum Daerah Wongsonegoro (RSWN), Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memberikan apresiasi dan mengucapkan selamat kepada seluruh keluarga besar RSWN yang berulang tahun ke-29.

Dalam sambutan apelnya, Walikota yang akrab disapa Hendi menilai selama 29 tahun RSWN telah mampu berubah dan berbenah memberikan kinerja, layanan sekaligus sarana prasarana kesehatan yang semakin baik.

Satu mimpi dan pesan Wali kota kepada Dirut dan jajaran direksi di awal bertugas lalu adalah pentingnya komitmen untuk mewujudkan mimpi membangun rumah sakit milik daerah yang berkualitas dan berkelas layaknya Rumah Sakit swasta dengan layanan terbaik.

“Alhamdulillah dimulai dari keyakinan untuk mengelola semua hal lebih baik, mulai dari SDM diayomi, sarana prasarana ditingkatkan hasilnya diperoleh pelayanan prima dan berkelas. Hasil akreditasi bintang 5 untuk RSWN ini adalah bukti dari komitmen dan semangat keluarga besar RSWN,” ungkap Hendi.

Tak hanya itu, prestasi inovasi di bidang kesehatan dari Kementerian Kesehatan, sertifikat WBK dan penghargaan pelayanan publik prima dari Menteri PAN dan RB juga menunjukkan adanya komitmen dalam meningkatkan pelayanan yang semakin lebih baik.

Lebih lanjut, disampaikannya, di tahun 2020 akan ditingkatkan adanya gedung untuk rawat inap kelas III bernama Sadewa.

Jadi, lanjut Hendi, akan ada gedung kembar Nakula Sadewa sehingga pelayanan Universal Health Coverage akan semakin baik.

Usai apel, Hendi menyempatkan diri memantau sarana prasarana dan fasilitas layanan di gedung Amarta.

Ke depan, Hendi juga mengingatkan agar pelayanan dan prestasi baik dapat dipertahankan dan tetap memprioritaskan kepuasan pengguna layanan kesehatan.

Disinggung tentang RSUD Mijen, Hendi menyampaikan telah memberikan teguran dan peringatan hingga blacklist pada penyedia jasa yang molor dari target perencanaan.

Ke depan, dirinya berharap, kejadian tersebut tak terulang dan menjadi pembelajaran bagi Unit Layanan Pengadaan (ULP) untuk lebih selektif dan mengecek benar-benar kompetensi penyedia, tak hanya dari harga terendah ataupun kelengkapan dokumen semata.

“Pastikan penyedia benar-benar mampu dan punya kompetensi dalam pekerjaan tersebut, jangan sampai ada penyedia yang kemudian hanya pindam bendera saja,” tegas Hendi.(*)

Sumber : https://jateng.tribunnews.com/2019/12/16/pemkot-semarang-serius-tingkatkan-pelayanan-rumah-sakit-umum-daerah-wongsonegoro-rswn.

Editor: galih permadi



Info Pelanggan

~indeks

  • Info Tagihan
  • Info loket
  • Call Center 024-76920999
  • WhatsApp 0811-26800-60
  • Aplikasi Android